Hubungan Semesta Dan Motif Songke

Motif-motif yang ada pada kain songke Manggarai berakar pada kosmologi langit, bumi, dan alam semesta yang menjadi simbol hubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan alam sekitarnya. 

Seluruh motif Songke orang Manggarai berkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan Manggarai, dengan tata ruang hidupnya sehari-hari, dengan alam sekitar yang ia tempati. 

Motif -motif tersebut datang dari masyarakat pra-modern yang tidak mengenal tulisan tetapi memiliki nilai hidup yang sangat tinggi, mempunyai berbagai Macam pengalaman tentang apa yang harus dilakukan di dalam hidup ini. Seperti apa orang harus bertingkah laku, seperti apa seseorang harus membawa dirinya supaya ia menjadi manusia yang baik, yang menjadi ideal masyarakatnya. Berbagai macam cara yang dilakukan, antara lain melalui nasehat, hukuman dan banyak lagi. Salah satunya adalah lipa Songke. 

Songke adalah narasi kehidupan untuk generasi penerus Manggarai, toing agu titong ( Nasehat). Latar belakang memberikan motif pada tenunan songke Manggarai, sebenarnya berangkat dari keinginan untuk melestarikan nilai-nilai kehidupan, tentang Hak-hak yang baik dan buruk, yang benar dan salah, yang indah dan lain sebagainya. Atau nasehat seperti, apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Sangat umum moralnya. Songke adalah sebuah karya yang etis, yang logis, dan juga estetis.

Kita memang harus masuk ke dalam kategori- kategori narasi besar kehidupan orang Manggarai, agar lebih memahai bagian-bagian terkecilnya. Bicara tentang motif songke, orang Manggarai memiliki pikiran yang bertingkat, para leluhur kita sepertinya mengutamakan sesuatu yang asli dari kehidupan ini.

Tumbuhan adalah hal pertama yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di dunia ini, oleh karena itu, tidak Herman sebagian besar motif songke berasal dari tumbuh-tumbuhan. Orang Manggarai mempercayai, dunia terbagi ke dalam tiga bagian yaitu ; dunia yang kelihatan, dunia yang tidak kelihatan dan dunia dari Mori Kraeng (Tuhan). Dunia yang kelihatan adalah tempat kita sekarang, yang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain sebagainya. Unsur-unsur kelihatan inilah yang menjadi dasar motif-motif songke Manggarai.